The Effect of Planting Media on Several Chemical Properties of Soil and Growth of Moringa Stem Cuttings (Moringa oleifera Lam.)

Rabiatul Wahdah

Abstract


This research was conducted to determine the effect of planting media on the growth of Moringa stem cuttings and determine the best planting media for growing Moringa stem cuttings. The research was carried out in July-October 2023. Located on the Wasaka III Student Dormitory grounds, Lambung Mangkurat University, Banjarbaru, South Kalimantan Province. The research was carried out using a one-factor Completely Randomized Design (CRD) method with four treatments and five replications to obtain 20 experimental units. The treatments given were as follows: m0 (Control): 6 kg peat soil, m1: 5 kg peat soil + 1 kg husk charcoal, m2: 5 kg peat soil + 1 kg laying hen manure, m3: 5 kg peat soil + 0.5 kg husk charcoal + 0.5 kg laying hen manure. The results showed that the planting medium had a significant effect on soil pH, shoot length, number of leaf stalks, root length and root volume of Moringa stem cuttings. However, it had no real effect on the number of shoots on Moringa stem cuttings. Based on research that has been carried out, it shows that planting media given husk charcoal and manure increases the available P content by 241.34 ppm, N-dd 1.70 me/100 g, and K-dd 1.65 me/100 g in the soil. peat and can increase the pH of peat soil from acid to neutral. The treatment also had a very significant effect on the growth of shoot length, number of leaf stalks, root length and root volume of Moringa stem cuttings. It can be suggested that the best planting medium for the growth of Moringa plants is to provide 0.5 kg of husk charcoal + 0.5 kg of laying hen manure on peat soil.


Keywords


Peat soil, Moringa stem cuttings, husk charcoal, laying hen manure.

References


Agustin, S.E., dan R. Suntari. 2018. Pengaruh Aplikasi Urea dan Kompos terhadap Sifat Kimia Tanah serta Pertumbuhan Jagung (Zea Mays L.) pada Tanah Terdampak Erupsi Gunung Kelud. Jurnal Tanah dan Sumberdaya Lahan Vol 5 No 1: 775-783.

Aminah, S., Ramdhan, T., Yanis, M. (2015). Kandungan Nutrisi dan Sifat Fungisional Tanaman Kelor (Moringa Oleifera). Buletin Pertanian Perkotaan, 5 (2): 35-44.

Anggara. A. S. (2020). Nestapa Gambut Nusantara. Retrieved March 30, 2022, from https://kaltengpos.co/berita/- 48306-nestapa_gambut_nusantara.html.

Ansoruddin, A., Fajri, S., & Samosir, N. F. (2022). Ameliorasi Berbagai Tanah Marginal untuk Peningkatan Produksi Tanaman Okra (Abelmoschus esculentus (L.) Moench). Jurnal Pionir, 8(1).

Balai Penelitian Tanah. 2012. Analisis Kimia Tanah, Tanaman, Air dan Pupuk. Bogor: Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian., Kementerian Pertanian.

Cahyadi, O. I. AM dan H. Ardian. (2017). Pemberian Rootone F Terhadap Pertumbuhan Stek Batang Puri (Mitragyana speciosa Korth). Jurnal Hutan Lestari. 5 (2): 191-199.

Ekawati, Ida & Henny Diana W. (2019). Pengaruh Media Tanam Terhadap Respon Pertumbuhan dan Produksi Genotipe Moringa oleifera (L). Cemara, 17(1).

Gustia, H., (2013). Pengaruh Penambahan Sekam Bakar pada Media Tanam terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Sawi (Brassica juncea L.). EJournal WIDYA Kesehatan dan Lingkungan, 1(1), 12–17.

Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia. (2020). Pedoman Produksi Sertifikasi, Peredaran dan Pengawasan Benih Tanaman Kelor (Moringa oleifera Lam.). Jakarta.

Komarayati, S., Pari. G., & Gusmailina. (2003). Pengembangan Penggunaan Arang untuk Rehabilitasi Lahan dalam Buletin Penelitian dan Pengembangan Hutan 4:1. Badan Penelitian dan Pengembangan Hutan. Jakarta.

Krisnadi, A. D. (2015). Pusat Informasi dan Pengembangan Tanaman Kelor Indonesia. Kelor super nutrisi. Blora.

Marlina, N., Aminah, R. I. S., & Setel, L. R. (2015). Aplikasi pupuk kandang kotoran ayam pada tanaman kacang tanah (Arachis hypogeae L.). Biosaintifika: Journal of Biology & Biology Education, 7(2).

Maya Melati dan Wisdiyastuti Andriyani. (2005). Pengaruh Pupuk Kandang Ayam dan Pupuk Hijau Calopogonium mucunoides Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Kedelai Panen Muda yang Dibudidayakan Secara Organik. Buletin Agro. IPB.

Moyo, B., Masika, PJ., Hugo, A., & Muchenje, V., (2017). Karakterisasi Nutrisi Daun Kelor ( Moringa oleifera Lam.). African J. Biotech., 10 (60): 12925-12933.

Nugroho, K. & B. Widodo. (2001). The effect of dry-wet condition to peat soil physical characteristic of different degree of decomposition. Pp. 94-102. Dalam Rieley, dan Page (Eds.). Jakarta Symp. Proc, on Peatlands for People: Nat. Res. Funct. And Sustain. Manag.

Nurcahyani, E. (2014). Khasiat Dahsyat Daun Kelor. Lembar Lanit Indonesia. Jakarta.

Pangaribuan, D.H., Yasir, M., & Utami N.K. (2012). Dampak Bokashi Kotoran Ternak dalam Pengurangan Pemakaian Pupuk Anorganik pada Budidaya Tanaman Tomat. Agron Indonesia 40: 204-210.

Prihamantoro & Indriani. (2003). Pemanfaatan Arang Sekam Padi sebagai Media Tanam Bibit Cempaka Wasian (Elmerilla ovalis). Pros. Semnas Masyarakat Biodiversitas Indonesia. 1 (4): 805-808.

Putri, A.I. (2008). Pengaruh media organik terhadap indeks mutu bibit cendana (Santalum album). Jurnal Pemuliaan Tanaman Hutan. 21 (1): 1-8.

Santoso, U. (2022). Studi Pemanfaatan Limbah Edamame serta Kotoran Ayam, Sapi dan Kambing pada Sistem Budidaya Edamame. Universitas Lambung Mangkurat.

Sawaludin, Aluh N., & Bambang, B. S. (2018). Pengaruh Berbagai Macam Media terhadap Pertumbuhan Bibit Kelor (Moringa oleifera Lam.) Asal Stek Batang. Jurnal Sains Teknologi dan Lingkungan. 4(01):31-42.

Simanungkalit, E., Sulistyowati, H., & Santoso, E. (2013). Pengaruh Dosis Pupuk Kandang Ayam terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Cabai Rawit di Tanah Gambut. Jurnal Sains Pertanian Equator, 2 (1).

Simbolan J.M., Simbolan, M., & Katharina, N., (2007). Cegah Malnutrisi dengan Kelor. kanisius. Yogyakarta.

Supriyanto & F, Fiona. (2010). Pemanfaatan Arang Sekam untuk Memperbaiki Pertumbuhan Semai Jabon (Anthocepallus cadamba Roxb Miq) pada Media Subsoil. J.Silvikultur Tropika, 01 (01): 24-28.

Tufaila, M., Darma Laksana, D., & Syamsu Alam, D. (2014). Aplikasi Kompos Kotoran Ayam Untuk Meningkatkan Hasil Tanamn Mentimun (Cucumis sativus L.) di Tanah Masam Jurnal Agroteknos, 4(2), 119–126.

Wahdah, R. (2022). Pengembangan Lahan Basah Sub-Optimal: Kesesuaian Lahan Tanaman Kelor (Moringa oleifera) pada Tanah Sulfat Masam Barito Kuala Kalimantan Selatan.

Wahdah, R., Sofyan, A., & Aswarin, A. (2022). Pengembangan Lahan Basah Sub-Optimal: Pertumbuhan Moringa oleifera (L) pada Tanah Sulfat Masam yang Diberi Bahan Amelioran. EnviroScienteae , 18 (1): 179-182.

Wibowo, F.S., Rohmiyati, S.M., & Andayani, N. (2021). Pengaruh Dosis Arang Sekam pada Beberapa Jenis Tanah terhadap Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit di Pre Nursery. Jurnal Agromast, 6(1): 1-6.

Wijiyanti, P., Hastuti, E. D. & Haryanti, S. (2019). Pengaruh Masa Inkubasi Pupuk dari Air Cucian Beras Terhadap Pertumbuhan Tanaman Sawi Hijau (Brassica juncea L.). Buletin Anatomi dan Fisiologi. 4(1).

Wiraatmaja, I. W. (2016). Pergerakkan Hara Mineral dalam Tanaman. Bahan Ajar. Fakultas Pertanian UNUD.

Yohana, O., Hanum, H., & Supriadi. (2013). Pemberian Bahan Silika pada Tanah Sawah Berkadar P Total Tinggi untuk Memperbaiki Ketersediaan P dan Si Tanah, Pertumbuhan dan Produksi Padi (Oryza sativa L.). Jurnal Online Agroekoteknologi, 1(4). 5.




DOI: http://dx.doi.org/10.5400/jts.2025.v30i3.%25p

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


INDEXING SITE

University of OxfordColumbia University LibraryStanford Crossref EBSCO

DOAJ


Creative Commons License

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.